Gunakan Volume Dan Emosi untuk Mengatasi Pola Topping

Posted on August 5, 2021August 3, 2021 by admin

Gunakan Volume Dan Emosi untuk Mengatasi Pola Topping

Trader telah mencoba untuk memilih tops untuk generasi, mengetahui potensi profit ketika selling short di akhir sebuah uptrend, tapi mayoritas prediksi gagal karena sekuritas mendapatkan ketenangan bullishnya dan menembus ke posisi tinggi yang lebih tinggi. Sangat disayangkan karena tops dapat diprediksi dengan akurasi yang mengejutkan, selama mereka menghasilkan atribut teknis yang menunjuk pada harga yang jauh lebih rendah.

Mempertimbangkan dinamika emosional yang bermain di titik balik ini. sebuah downtrend akhirnya berakhir, menghasilkan harga yang lebih tinggi dalam serangkaian aksi unjuk rasa yang menarik banyak pelaku pasar. Sentimen bergeser terus di sepanjang proses perampingan ini, dengan bearishness berlebih digantikan pertama oleh optimisme kehati-hatian dan kemudian oleh keserakahan yang akhirnya menghasilkan bullishness yang berlebihan.

Keadaan euforia ini menghasilkan kebutaan risiko yang mendorong tangan yang lemah untuk membeli sekuritas dengan harga yang semakin tinggi, seringkali mengangkatnya ke posisi tinggi sepanjang waktu yang merepresentasikan tidak ada overhead resistance. Trend bisa mengeskalasi bahkan lebih lanjut di titik ini, memasuki fase blowoff atau klimaks yang memicu sinyal peringatan, memberitahu teknisi yang teliti rally kemungkinan akan berakhir.

Volume tertinggi dalam sejarah sekuritas sering tercetak selama fase manik ini, dengan pasokan sideline bulls terakhir yang melompat ke papan dan menghasilkan kondisi teknis overbought yang menandai evaporasi tekanan pembelian. Pada gilirannya, sekuritas membalik dengan tajam, menurun ke dalam kisaran trading yang menandia periode penjualan aktif oleh tangan yang kuat sementara tangan yang lemah berpegangan erat, akhirnya menyediakan pemicu yang sangat efisien untuk downtrend baru.

Baca juga: 5 Pola Candlestick Paling Kuat

 

Pola Distribusi

Fase klimaks tidak diperlukan untuk membentuk top tapi memberikan support tambahan untuk proses topping ketika itu terjadi. Perilaku klimaktik dapat terungkap dengan cara yang kurang jelas dengan price action vertical yang tidak menghasilkan volume luar biasa atau cetakan volume tinggi tanpa price action vertikal. Pada semua kasus, penting untuk dicatat bahwa fase sebuah uptrend terakhir selalu menandai fase pertama dari kisaran trading berikutnya, dengan retracement awal yang mengatur parameter matematis dan emosional untuk pola yang berkembang.

Itulah mengapa teknisian pintar melihat price action relatif dengan pembalikan pertama sebagai kisaran trading yang berkembang, mencari bukti perilaku penjualan agresif yang konsisten dengan klimaks trend. Kedalaman retracement mungkin menawarkan petunjuk tambahan pada arah masa depan pola bearish, dengan 100% retracement rally leg terakhir yang menandai peristiwa kegagalan pertama sering terlihat di tops signifikan.

Mari lihat pada contoh historis. Schlumberger (SLM) rally ke posisi tinggi sepanjang waktu pada Juni 2014 ketika itu terangkat di atas puncak 2007 dekat 114. Uptrend mencetak volume tertinggi dalam setahun, tapi rally terhenti hanya empat poin di atas posisi tertinggi sebelumnya, memberi jalan ke 100% retracement gelombang trend bulan Juni (segitiga merah). Kegagalan pertama ini mencapai red flag, memberi tahu kita uptrend mungkin akan berakhir. Distribusi stabil hingga September, seperti yang dicatat oleh penurunan On Balance Volume (OBV), menghasilkan pola bearish double top dan tembusan yang menurunkan sekuritas ke posisi rendah 18-bulan.

Trend secara alami bergantian dengan periode range-bound. Meskipun divergensi teknis, kita tidak tau jika kisaran trading akan menghasilkan kelanjutan ke posisi tinggi baru, menjadi trend utuh, atau akan ada pembalikan yang melengkapi top dan memulai downtrend baru. Mekanika biner memberitahu kita untuk memperhatikan dengan seksama perkembangan harga dan volume dalam kisaran, mencari petunjuk yang memberikan data yang kita butuhkan untuk memilih arah dan mengambil eksposur, di depan orang banyak bila memungkinkan.

Baca juga: Memahami Pola Candlestick ‘Hanging man’

 

Short Entry

Mengingat contoh aktual lainnya, Biotech memainkan Geron (GERN) terangkat dari pola dasar yang tenang di 1.50 pada bulan September dan naik lebih dari 500% ke dalam klimaks bulan November yang tercetak hampir 50 juta saham, 20 kali volume 2.5 rata-rata harian. Bar pembalikan kisaran-luas melambaikan red flag utama, dengan penurunan harga hampir 3 poin rally high. Sekuritas kemudian mengukir bearish pola segitiga menurun sementara OBV mengungkapkan distribusi aktif. Itu runtuh pada bulan Maret, menurunkan semua jalan ke titik awal uptrend pada sesi tunggal.

Short seller memfokuskan perhatian mereka pada segitiga menurun, pola topping umum yang diidentifikasi oleh dua posisi tinggi yang lebih rendah yang membentuk trendline puncak penjualan. Sebuah percobaan rally dari bulan Desember dan Januari mengalami buzzsaw tekanan penjualan, mengukir posisi tinggi ini pada garis dengan persyaratan bearish dari pola tersebut. Sementara celah breakdown mengkonfirmasi downtrend, ada beberapa cara untuk investor mendapatkan profit kecuali mereka diposisikan sebelum breakdown tersebut.

Entri trade awal membentuk basis strategi agresif. Dalam kasus ini, short sale masuk akal setelah posisi tinggi ketiga karena pola klasik mudah dikenali, itu menunjukkan harga pemicu yang terdefinisi dengan baik di horizontal support dekat 4.25, dan stop loss dapat ditempatkan hanya di atas trendline posisi tinggi yang menurun, membatasi risiko kurang dari satu point, menghalangi celah mengejutkan ke upside.

Menemukan short entry berisiko rendah harga bisa menjadi sulit Ketika level breakdown tidak tergambar dengan jelas. Itu mendorong short sellers untuk memilih dari sebuah keranjang strategi, tergantung pada kualitas pola dan jumlah support level yang dimainkan. Secara umum, ini diterjemahkan ke dalam posisi awal Ketika pola terlihat sempurna, mengejar harga yang lebih rendah Ketika katalis memicu suatu breakdown dan menunggu sekuritas untuk mundur ke resistance Ketika pasar yang bergerak cepat tidak mengizinkan momentum entry yang sadar risiko.

Sebuah breakdown dari pola topping harus mencetak lebih tinggi daripada volume rata-rata dan menurunkan sekuritas dengan baik di bawah support yang jelas. Penetrasi kecil dari support, terutama ketika kisaran trading masih mengukir melalui price swing yang cepat, lebih cenderung menunjukkan stop running oleh program algoritmik predator daripada perilaku emosional pemegang saham yang merealisasikan mereka terjebak dalam sebuah downtrend baru.

Anda dapat menghindari pembunuh profit ini dengan memantau kekuatan relatif, dan menghindari entri sampai siklus berbaris sesuai keinginan Anda. Selain itu, menghindari short sales Ketika OBV menunjukkan minat membeli yang lebih baik daripada yang diperkirakan. Indikator ini mencetak pola yang serupa dengan harga, dengan support dan resistance yang digambarkan dengan baik, dan price breakdown harus menghasilkan OBV breakdown yang serupa. Jika tidak, divergensi bullish mungkin menandai jebakan bear dan short squeeze.

 

Garis Bawah

Selling short pada pola topping menawarjan profil reward-to-risk yang menguntungkan, tapi itu bisa sulit untuk menemukan harga entri yang baik. Tingkatkan peluang dengan memperhatikan dengan seksama pada pengembangan volume dan kekuatan relatif, mencari tekanan penjualan emosional yang dapat memicu breakdowns berskala besar.

 

 

Sumber: investopedia.com