Forex Indonesia, adalah situs yang membahas tentang Broker Forex Terbaik dan terpercaya dan direkomendasikan, dinilai dari perbandingan menyeluruh dari sisi pelayanan yang diberikan serta ulasan para penggunanya. Forex adalah sebuah produk investasi yang melakukan jual-beli valas /mata uang asing dengan memprediksi pergerakan harga valas. Transaksi dilakukan dengan memperhatikan berita dari berbagai Negara dan bagan indikator ekonomi, juga melakukan analisa teknis.


Berita Forex Hari Ini: Jatuh Bangun Rupiah di Juli 2021

Berita forex hari ini membahas jatuh bangun rupiah di Juli 2021. Berkat kasus COVID-19 yang terus merajalela di Indonesia saat ini, nilai tukar rupiah kini menurun secara drastis hingga hampir menyentuh harga Rp 14.500 per dolar AS pada Kamis, 8 Juli 2021. 

 

Pemerintah mengatakan kalau kasus COVID-19 kali ini kembali menjadi yang tertinggi dengan jumlah kasus COVID-19 baru yang tidak lebih dari 34.379 tercatat pada hari sebelumnya. Kini kasus COVID-19 di Indonesia menyentuh angka 2.379.397 kasus. 

 

Dilihat dari berita yang dirlis di RTI, nilai rupiah kini berada di zona merah dengan level Rp 14.493 per dolar AS. indonesia juga harus mengakui kekalahan rupiah atas euro (0,02%) dan poundsterling (-0,13%). 

 

Namun nilai rupiah diketahui masih memiliki keadaan yang lebih baik daripada dolar Australia (-0,16%). Ada juga mata uang lainnya yang membantu menekan rupiah, seperti yen, dolar Hongkong. Rupiah juga masih lebih baik dari dolar Taiwan (0.66%), won (0,55%), baht (0,42%), ringgit (0,26%), dolar Singapura (0,10%), dan yuan (0,04%).

 

Nilai tukar rupiah menguat lagi dengan sukses saat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada trading yang terjadi di hari Selasa (13/7/2021).

 

Mata uang rupiah sukses dalam memanfaatkan penantian pelaku di pasar terhadap rilisnya data inflasi AS di malam ini. Diperkirakan penguatan rupiah juga dapat menjadi lebih besar lagi seandainya tak ada isu perihal perpanjangan PPKM Darurat.

 

Melansir data dari Refinitiv, rupiah membuka perdagangan mata uang dengan menguat sebanyak 0,07% ke Rp 14.480/US$. Setelahnya, rupiah melemah sebanyak 0,14% ke Rp 14.500/US$. Namun,i rupiah berhasil menguat sebelum tengah hari, dan dengan sukses bertahan di zona hijau hingga waktu penutupan perdagangan terjadi.

 

Di akhir sesi, mata uang rupiah berada di nilai Rp 14.462/US$, menguat sebanyak 0,19% di pasar spot.

 

Dolar AS sedang mengalami kurang tenaga, dikarenakan pelaku pasar pada saat ini sedang menanti rilis data inflasi yang didasari oleh Consumer Price Index (CPI) pada malam ini.

 

Data itu dapat memberikan gambaran perihal data inflasi berdasarkan Personal Consumption Expenditure (PCE) yang diluncurkan belakangan, dan yang jadi acuan dari bank sentral AS (The Fed), di dalam menetapkan kebijakan moneter mereka. Di dalam hal ini adalah tapering atau strategi pengurangan nilai program dalam pembelian aset.

 

Data terakhir memperlihatkan inflasi inti PCE yang terjadi di bulan Mei tumbuh 3,4% year-on-year (YoY). Pertumbuhan itu adalah yang tertinggi semenjak 1992.

Selain dari data inflasi, informasi dari pasar tenaga kerja AS juga jadi acuan lainnya The Fed.

 

Pada Jumat (2/7/2021), Depnaker AS merilis laporan bahwa sepanjang bulan Juni terdapat penyerapan tenaga kerja. Penyerapan ini terjadi di luar sektor pertanian (non-farm payroll/NFP). Ada sebanyak 850.000 orang yang terserap, lebih banyak dari prediksi yang dirilis Reuters, yakni sebanyak 700.000 orang.

 

Meskipun jumlah perekrutan menjadi lebih banyak dari perkiraan, tapi tingkat pengangguran justru jadi naik jadi 5,9% dari sebelumnya 5,8%. Selain itu, pertumbuhan rata-rata dari upah per jam hanya mencapai 0,3%, lebih rendah dari konsensus, yakni 0,4%.

 

Broker News

Mau tau berita terbaru Forex Indonesia? Gratis!

Info Artikel dan promosi Terbaru, akan di email ke Anda