Berita Forex Paling Akurat: Dolar AS Menguat Saat Debat Fed
Berita forex paling akurat kali ini membahas perihal dolar AS yang mampu menguat di tengah perdebatan yang terjadi di antara pejabat The Fed. Dolar AS kembali menguat pada hari Rabu setelah adanya perilisan pertemuan kebijakan baru di Federal Reserve AS. risalah ini menunjukkan perlawanan para pejabat Feb karena khawatir pada inflasi dan stabilitas keuangan tetapi tidak terlalu penuh kejutan.
Pada bulan lalu, para pejabat ini merasa ada kemajuan substansial pada pemulihan ekonomi yang dipandang belum terpenuhi tapi mereka siap untuk melakukan tindakan jika inflasi terjadi. Meski greenback sempat melemah setelah adanya perilisan ini, hal ini berbalik arah dan menjadi lebih tinggi.
Risalah ini hanya berguna sebagai konfirmasi kalau Fed akan mengurangi pembelian aset di tahun ini. Indeks dolar yang membandingkan greenback dengan mata uang lainnya naik sebesar 0.135 persen pada 92,664, yang berkonsolidasi pada level tertinggi akhir-akhir ini. Bahkan saat imbal hasil obligasi AS turun sampai ke titik terendah.
Tekanan lebih rendah dari imbal hasil obligasi dengan laporan ekonomi lainnya, membantu dalam reaksi lesu greenback terhadap risalah dari Fed. meski begitu, ekonomi AS meningkat dari pandemi lebih baik dari Eropa dan Jepang yang merupakan pertanda baik bagi greenback. Tidak ada reaksi yang besar, tapi hal ini tidak akan menghalangi kenaikan dolar.
Divergensi merupakan salah satu pendorong utama forex dimana stimulus moneter mulai dikurangi, dilihat dari dasar ekonomi yang kuat atau tidak. Dari bulan Februari, indeks dolar AS kini dijual lebih tinggi sebanyak 3,0 persen saat imbal hasil AS berada di titik rendah ini.
Hal ini membuat kinerja ekonomi AS sesuai dengan yang diharapkan dan stimulus akhirnya ditarik. Pada tiga bulan terakhir, euro menyentuh titik terendahnya terhadap dolar setelah data dari Jerman membuat banyak orang ragu mengenai pemulihan ekonomi mereka.
Mata uang tunggal Eropa berpindah di 1,18035 dolar AS setelah menyentuh titik terendahnya yaitu 1,17815 dolar AS. euro juga mengalami penurunan terhadap yen hingga menjadi 130,535 yen, mendekati titik terendahnya yaitu 130,05.
Sentimen investor yang ada di Jerman menurun besar meski masih berada di level yang tinggi. Mata uang lainnya yang sensitif mengalami perubahan akibat turunnya harga minyak karena produsen OPEC tidak jadi bertemu dengan pemain utama supaya pasokan bisa meningkat.
Dolar Australia mengalami penurunan sebanyak 0,14 persen menjadi 0,7484 dolar AS, menjadi stabil setelah adanya rebound pada hari Selasa karena bank sentral Australia melakukan pengurangan stimulus.
Bank sentral ini juga mengumumkan putaran ketiga dari usahanya melonggarkan kuantitatifnya, meski dengan ukuran yang lebih kecil dari putaran sebelumnya, mereka terus mempertahankan obligasi untuk mendapatkan target imbal hasil di April 2024 sebesar 0,1 persen. Ada sedikit perubahan pada yen Jepang yang dijual dengan harga 110,590. Namun masih berada di titik terendahnya sebesar 111,64 yang terjadi di minggu lalu.