Definisi Rate of Return
Definisi Rate of Return
Apa itu Rate of Return (RoR)?
Rate of Return (RoR) atau tingkat pengembalian adalah keuntungan atau kerugian bersih dari investasi selama periode waktu tertentu, yang dinyatakan sebagai persentase dari biaya awal investasi. Saat menghitung tingkat pengembalian, Anda perlu menentukan persentase perubahan dari awal hingga akhir periode.
KUNCI PENTING
- Rate of Return (RoR) digunakan untuk mengukur keuntungan atau kerugian investasi dari waktu ke waktu.
- Metrik RoR dapat digunakan pada berbagai aset, mulai dari saham hingga obligasi, real estat, dan seni.
- Pengaruh inflasi tidak diperhitungkan dalam perhitungan rate of return sederhana tetapi masuk ke dalam perhitungan rate of return riil.
- Internal Rate of Return (IRR) mempertimbangkan nilai waktu (time value) dari uang.
Baca juga: Keuangan Pribadi dan 10 Strategi Mengaturnya
Memahami Rate of Return (RoR)
Rate of return (RoR) dapat diterapkan pada sarana investasi apa pun, mulai dari real estat hingga obligasi, saham, dan seni rupa. RoR dapat digunakan pada aset apa pun asalkan aset tersebut dibeli pada satu titik waktu dan menghasilkan arus kas di beberapa titik di masa depan. Investasi dinilai berdasarkan, sebagian, pada tingkat pengembalian masa lalu, yang dapat dibandingkan dengan jenis aset yang sama untuk menentukan investasi mana yang paling menarik. Banyak investor tertarik memilih required rate of return (tingkat pengembalian yang diperlukan) sebelum membuat pilihan investasi.
Rumus Rate of Return (RoR)
Rumus untuk menghitung rate of return (RoR) adalah:
Rate of return sederhana ini kadang-kadang disebut sebagai growth rate (tingkat pertumbuhan dasar), atau disebut juga, return on investment (ROI). Jika Anda mempertimbangkan pengaruh nilai waktu uang dan inflasi, rate of return riil juga dapat didefinisikan sebagai jumlah bersih arus kas yang didiskontokan atau discounted cash flows (DCF) yang diterima atas investasi setelah disesuaikan dengan inflasi.
Rate of Return (RoR) pada Saham dan Obligasi
Perhitungan rate of return saham dan obligasi sedikit berbeda. Asumsikan seorang investor membeli saham seharga $60 per saham, Investor tersebut memiliki saham tersebut selama lima tahun, dan mendapatkan dividen sebesar $10. Jika investor menjual saham seharga $80, keuntungan per sahamnya adalah $80 – $60 = $20. Selain itu, investor tersebut juga telah memperoleh $10 dalam pendapatan dividen dengan keuntungan total $20 + $10 = $30. Dengan demikian, rete of return saham adalah keuntungan $30 per saham, dibagi dengan biaya per saham $60, atau sebesar 50%.
Di sisi lain, pikirkan seoran ginvestor yang membayar $1.000 untuk obligasi kupon 5% senilai $1.000 .Investasi tersebut menghasilkan pendapatan bunga $50 per tahun. Jika investor menjual obligasi tersebut dengan harga $1.100 dalam nilai premium dan mendapatkan bunga total $100, rate of return investor adalah keuntungan $100 dari penjualan tersebut, ditambah pendapatan bunga $100 dibagi dengan biaya awal $1.000, atau sebesar 20%.
Real Rate of Return (RoR) vs. Nominal Rate of Return (RoR)
Rate of return sederhana dianggap sebagai nominal rate of return (tingkat pengembalian nominal) karena tidak memperhitungkan pengaruh inflasi dari waktu ke waktu. Inflasi mengurangi daya beli uang, sehingga $335.000 enam tahun dari sekarang tidak sama dengan $335.000 hari ini.
Diskonto adalah salah satu cara untuk memperhitungkan nilai waktu uang. Setelah efek inflasi diperhitungkan, kami menyebutnya real rate of return atau tingkat pengembalian riil (atau tingkat pengembalian yang disesuaikan dengan inflasi).
Real Rate of Return (RoR) vs. Compound Annual Growth Rate (CAGR)
Sebuah konsep yang terkait erat dengan rate of return sederhana adalah compound annual growth rate (CAGR). CAGR adalah tingkat pengembalian tahunan rata-rata dari suatu investasi selama periode waktu tertentu yang melebihi dari satu tahun, yang berarti kalkulasi harus memperhitungkan pertumbuhan selama beberapa periode.
Untuk menghitung compound annual growth rate, kami membagi nilai investasi pada akhir periode yang dipermasalahkan dengan nilainya pada awal periode tersebut, menaikkan hasilnya ke pangkat satu, dibagi dengan jumlah periode kepemilikan, seperti tahunan, dan kurangi satu dari hasil berikutnya.
Contoh Rate of Return (RoR)
Rate of return dapat dihitung untuk investasi apa pun, berurusan dengan aset apa pun. Mari kita ambil contoh pembelian rumah sebagai contoh dasar untuk memahami cara menghitung RoR. Katakanlah Anda membeli rumah seharga $250.000 (untuk kesederhanaan, anggap saja Anda membayar 100% tunai).
Enam tahun kemudian, Anda memutuskan untuk menjual rumah — mungkin keluarga Anda semakin berkembang dan Anda perlu pindah ke tempat yang lebih besar. Anda dapat menjual rumah seharga $335.000, setelah dikurangi biaya dan pajak makelar. Tingkat pengembalian sederhana atas pembelian dan penjualan rumah adalah sebagai berikut:
Sekarang, bagaimana jika, sebaliknya, Anda menjual rumah itu dengan harga yang lebih rendah daripada yang Anda bayarkan — katakanlah, seharga $187.500. Persamaan yang sama dapat digunakan untuk menghitung kerugian Anda, atau tingkat pengembalian negatif, pada transaksi:
Baca juga: Memahami Price-to-Earning Ratio – P/E Ratio
Internal Rate of Return (IRR) dan Discounted Cash Flow (DCF)
Langkah selanjutnya dalam memahami RoR dari waktu ke waktu adalah memperhitungkan nilai waktu uang atau timr value of money (TVM), yang diabaikan CAGR. Arus kas yang didiskontokan atau discounted cash flow menggunakan pendapatan dari investasi dan mendiskontokan setiap arus kas berdasarkan tingkat diskonto. Tingkat diskonto mewakili tingkat pengembalian minimum yang dapat diterima oleh investor, atau tingkat inflasi yang diasumsikan. Selain investor, bisnis menggunakan arus kas yang didiskontokan untuk menilai profitabilitas investasi mereka.
Asumsikan, sebagai contoh, sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan pembelian peralatan baru seharga $10.000, dan perusahaan tersebut menggunakan tingkat diskonto 5%. Setelah arus kas keluar $10.000, peralatan tersebut digunakan dalam operasi bisnis dan meningkatkan arus kas masuk sebesar $2.000 dalam setahun selama lima tahun. Bisnis menerapkan faktor tabel nilai sekarang ke arus keluar $10.000 dan arus masuk $2.000 pada setiap tahun selama lima tahun.
Arus masuk $2.000 di tahun kelima akan didiskon menggunakan tingkat diskonto sebesar 5% selama lima tahun. Jika jumlah dari semua arus masuk dan arus kas keluar yang disesuaikan lebih besar dari nol, investasi tersebut menguntungkan. Arus kas masuk bersih yang positif juga berarti tingkat pengembalian lebih tinggi dari tingkat diskonto 5%.
Tingkat pengembalian menggunakan arus kas yang didiskontokan juga dikenal sebagai tingkat pengembalian internal atau internal return of rate (IRR). Tingkat pengembalian internal adalah tingkat diskonto yang membuat nilai bersih saat ini atau net present value (NPV) dari semua arus kas dari proyek atau investasi tertentu sama dengan nol. Perhitungan IRR mengandalkan rumus yang sama seperti NPV dan menggunakan nilai waktu uang (menggunakan suku bunga). Rumus IRR tersbeut adalah sebagai berikut:
Dimana:
T = total periode waktu
t = jangka waktu
Ct = net cash inflow – outflow selama satu peridoe t
C0 = baseline cash inflow – outflow
r = nilai diskonto
Sumber: investopedia.com