Memahami Istilah Upside dalam Investasi
Memahami Istilah Upside dalam Investasi
Apa itu Upside?
Upside merujuk pada potensi peningkatan nilai, diukur dalam istilah moneter atau persentase, dari suatu investasi. Analis biasanya menggunakan teknik analisis teknis atau analisis fundamentaluntuk memprediksi harga investasi di masa depan, terutama harga saham. Upside yang lebih tinggi berarti saham tersebut memiliki nilai lebih dari yang saat ini tercermin dalam harga saham.
Baca juga: Pembahasan Omset dalam Bisnis
Memahami Upside
Upside merujuk pada apresiasi yang diprediksi dalam nilai investasi dan kebalikan dari downside. Konsep upside merupakan faktor pendorong bagi individu untuk berinvestasi. Besarnya pergerakan naik akan bergantung terutama pada risiko yang terkait dengan investasi tersebut. Aksioma pasar dari risiko tinggi/imbalan tinggi berlaku ketika harus memutuskan apakah akan berkomitmen atau meneruskan investasi. Biasanya, investor dengan toleransi tinggi terhadap risiko akan memilih investasi dengan keuntungan besar, sementara mereka yang menghindari risiko akan memilih investasi yang memiliki upside terbatas dan akan lebih cenderung untuk mempertahankan nilai investasi awal mereka.
Analisis fundamental mengevaluasi harga naik dari suatu saham dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan investasi untuk menghasilkan penjualan dan pendapatan, dan untuk membuat keputusan yang efektif tentang aset perusahaan. Perusahaan yang mengelola biaya mereka dengan baik dan meningkatkan margin keuntungan mereka memiliki keuntungan yang lebih tinggi. Bisnis dapat meningkatkan penjualan dengan pindah ke pasar baru atau dengan menambahkan lini produk. Menejer keuangan yang menggunakan analisis fundamental juga mempertimbangkan seberapa efektif bisnis menggunakan aset untuk menghasilkan penjualan dan keuntungan.
Analisis teknis adalah metode yang mempertimbangkan pola historis dalam harga saham dan volume perdagangan sekuritas. Analis teknis percaya bahwa pergerakan harga adalah trend, dan para manajer ini menggunakan grafik untuk menentukan sisi atas harga saham. Sebuah breakout, misalnya, terjadi ketika harga saham diperdagangkan diatas trend harga baru-baru ini. Jika suatu saham diperdagangkan antara $20 dan $25 per saham, misalnya, pergerakan harga ke $28 adalah breakout, yang merupakan indikasi bahwa harga saham memiliki upside di atas $ 28.
KUNCI PENTING
- Upside merujuk pada potensi peningkatan nilai, diukur dalam istilah moneter atau persentase, dari suatu investasi.
- Analis biasanya menggunakan teknik analisis teknis atau analisis fundamental untuk memprediksi harga investasi di masa depan, terutama harga saham.
- Besarnya pergerakan naik (upside) akan bergantung terutama pada risiko yang terkait dengan investasi tersebut.
Baca juga: Mengenal Pengangguran dan Sejarahnya
Mengapa Upside Penting
Upside tidak hanya merujuk pada potensi keuntungan investasi dalam nilai, tetapi juga merupakan konsep yang digunakan untuk menilai keberhasilan kinerja manajer portofolio jika dibandingkan dengan tolak ukur (brenchmark). Bagi banyak reksa dana, tujuan investasinya adalah untuk mengungguli tolak ukur tertentu, seperti indeks Standard & Poor’s 500. Rasio penangkapan upside menunjukkan berapa banyak keuntungan yang diperoleh reksa dana jika dibandingkan dengan tolak ukur.
Upside juga berperan dalam short selling. Short selling merujuk pada penjualan saham yang tidak dimiliki investor. Dalam penjualan singkat, penjual harus menyerahkan sekuritas yang dipinjam kepada pembeli pada tanggal penyelesaian. Pada akhirnya, short seller harus membeli saham untuk menutupi posisi short, dan tujuan penjual adalah membeli kembali saham dengan harga lebih rendah. Short seller mencari saham-saham yang sudah mencapai potensi upside-nya, yang artinya potensi saham turun meningkat.
Sumber: investopedia.com